Tuesday 27 November 2012

FANS BICARA: Pendukung Timnas Indonesia, Malaysia & Singapura Tanggapi Hasil Matchday 1 Grup B AFF Suzuki Cup 2012


Jelang matchday 2, suporter dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura menanggapi hasil timnas masing-masing.

Fans Bicara Roundtable AFF

Indonesia ditahan imbang Laos, Singapura gasak Malaysia. Itulah yang terjadi pada hari pertama Grup B Piala AFF. Selanjutnya, GOAL.com mengajak para suporter untuk mengomentari hasil yang diraih timnas masing-masing.


Indonesia

Indonesia
PANGERAN SIAHAAN | FANS INDONESIA

Suasana di Kuala Lumpur cukup bagus. Masa tinggal saya di sini juga menyenangkan, dan saya berharap ada lebih banyak lagi suporter Indonesia yang datang menghadiri dua laga berikut.

Saya sama sekali tak puas dengan hasil melawan Laos, Indonesia seharusnya dapat melenggang mudah dalam 20 menit pertama laga karena kami mendominasi bola karena Laos senantiasa terlihat rapuh. Tapi kemudian bencana terjadi. Indonesia tampak seperti ayam tanpa kepala di babak kedua, khususnya setelah Bambang digantikan. Bagian paling menyedihkan adalah pada akhirnya hasil imbang seperti sebuah anugerah.

Kami mesti lebih tajam di dalam kotak penalti. Indonesia menyia-nyiakan beberapa peluang emas dan itu terbukti harus dibayar mahal. Segi operan juga harus dibenahi.  Passing kami amat buruk dan beberapa kesalahan umpan bersifat fundamental. Lini belakang juga jelek sekali. Lawan yang lebih baik mungkin akan menghukum kami lebih jauh. 

Pertandingan berikut kami menghadapi Singapura akan krusial. Kami harus mengalahkan mereka guna memelihara peluang lolos dari grup ini. Saya tak akan bertaruh buat tim saya untuk mengalahkan tuan rumah pada laga pamungkas di hadapan ribuan suporter mereka.

Malaysia

Malaysia
ASYRAF FAUZI | FANS MALAYSIA

Memiliki keistimewaan untuk dapat menyaksikan Harimay Malaya berkiprah di Piala AFF sebagai co-host, saya tak percaya turnamen akhirnya telah dimulai! Fans antusias dan gembira menyambut pentas terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Satu-satunya hal yang mungkin merusak mood kami adalah kekalahan tim nasional dari negara tetangga sekaligus rival sengit kami.

Selain kalah, kami juga kesulitan menyuguhkan performa bagus di pertandingan pertama melawan Singapura. Tim tampak bertahan terlalu santai sementara penampilan ofensif seolah menggambarkan "oper saja kepada Mat Yo ketika mendapat bola" ketimbang membangun pergerakan serangan yang berarti lewat kombinasi umpan bagus di antara para pemain.

Saya kira Singapura juga tidak tampil maksimal. Namun, tak seperti kami, mereka dapat mengonversi kans yang diperoleh dan lebih baik saat menguasai bola. Penampilan defensif kami buruk dan serangkaian kesalahan individual menghasilkan skor yang memalukan.

Satu-satunya hal positif yang dapat saya ambil dari laga pertama adalah Malaysia bermain dengan urgensi pada paruh kedua dan mereka berusaha keras mencetak gol balasan. Matyo menyuguhkan performa bagus dan diturunkannya Mahali Jazuli jelas memperbaiki pergerakan serangan Malaysia. Selain itu, taktik Malaysia tak efektif karena mereka jarang sekali menguji kiper lawan.

Kekalahan yang memang layak didapatkan dari The Lions dapat memperkuat atau malah melemahkan timnas Malaysia. Dengan memperkuat, maksud saya adakah kekalahan itu bisa menjadi alarm dan pengingat bahwa mereka tak bisa lagi mengandalkan reputasi.

Jika bisa menemukan kembali performa yang telah cukup lama hilang, mereka masih bisa lolos dari grup ini. Namun pertama-tama mereka harus bermain baik dalam laga wajib menang kontra Laos. Sempat unggul dua kali atas Indonesia di partai pembuka, Laos tak akan menjadi lawan mudah. Rajagopal harus menuntut para pemainnya untuk menggunakan laga kontra Laos sebagai persiapan untuk partai menentukan kontra tim yang kami hadapai di final AFFSC 2010: Indonesia.

Kami harus memperlakukan setiap laga dengan respek setara demi melaju hingga final. Kalau tidak, final tak lebih dari sekadar impian.

Singapura

Singapura
ARIEF ADITYA | FANS SINGAPURA

Kemenangan 3-0 sama sekali tak terduga dan kredit pantas diberikan kepada Raddy [Radojko Avramovic, pelatih Singapura].

Sangat kentara bahwa Sharil Ishak adalah pemain yang mencuri sorotan. Tapi kita tak boleh lupa bahwa poros tim adalah pemain-pemain seperti Baihakki Khaizan dan Mustafic Fahrudin. Mereka mendominasi dan memastikan para pemain Malaysia tak bisa mendekati gawang kami.

Selalu ada ruang untuk pembenahan tapi pada akhirnya para pemain berhasil melakukan apa yang diinstruksikan sang pelatih dan bermain baik. Bila Singapura dapat mempertahankan mentalitas tersebut, itu akan membawa mereka melangkah ke semi-final.

Kemenangan atas Malaysia tak menjamin kami akan mendapat satu tempat di semi-final, jadi tak ada tempat untuk kepercayaan diri berlebihan atau komplasensi. Kami harus meraih tiga angka lagi dan tak masalah jika itu didapatkan dari laga kontra Indonesia atau Laos.

Untuk saat ini, kami mesti tetap fokus pada dua partai tersisa.

No comments:

Post a Comment